SNI 482:2018 Tentang Produk Kapur Untuk Pertanian
Standar Nasional Indonesia (SNI) 482:2018 Kapur untuk Pertanian adalah revusu SNI 02-0482-1998. SNI ini direvisi dan disusun berdasarkan usulan dari seluruh pemangku kepentingan dengan memperhatikan kondisi kapur untuk pertanian dipasarkan san standar mutu kapur untuk pertanian lainnya. Tujuan standar ini direvisi dan disusun adalah 1). Perlindungan konsumen dan produsen kapur untuk pertanian, 2) Mendukung pengembangan inustry agrokimia, 3). Menyesuaikan standar buku internasional, 4) Menjamin mutu produk yang beredar didalam negeri agar sesuai syarat mutu.
a. Ruang Lingkup
Standar Nasional Indonesia (SNI) 482:2018 menetapkan syarat mutu mode uji kapur pertanian yang digunakan sebagai bahan pembenah tanah dan bahan tambahan untuk pupuk.
b. Defisini
Kapur untuk pertanian adalah bahan alami atau produk buatan tang mengandung senyawa utama kalsium yang bersifat basa dan digunakan untuk mengubah sifat keasaman tanah, dan penyedia unsur hara kalsium karbonat, kapur untuk pertanian dibedakan menjadi:
a) Batu kapur adalah kapur dengan komponen utama kalsium kerbonat dan dapat mengandung magnesium karbonat
b) Kapur kerang adalah kapur yang berasal dari rumah kerang dengan komponen utama kalsium karbonat
c) Kapur buatan adalah kapur yang diperoleh dari industri dengan komponen utama adalah kalisum karbonat
d. kapur tohor adalah kapur hasil pembakaran batu kapur, rumah kerang atau karang dan kapur hasil industri
e. Kapur padam adalah kapur hasil reaksi kapur tohor dengan air yang membentuk kalisum hidroksida
f. Kapur fospat adalah kapur alam dengan komponenutama kalisum karbonat dan mengandung sedikit Fospor
c. Syarat Mutu
Adapaun syarat mutu kapur untuk pertanian disajikam pada tabel berikut:
Parameter/Jenis | Satuan | Batu Kapur | Kapur Kerang | Kapur Buatan | Kapur Tohor | Kapur Padan | Kapur Fosfat |
Kadar Air | % | Maks. 10 | - | Maks. 15 | - | - | Maks. 10 |
Kalsium Karbonat Ekuivalen | % | Min. 80 | Min. 80 | Min. 80 | Min.140 | Min. 110 | Min. 80 |
CaO | % | Min.44 | Min.44 | Min.44 | - | - | Min. 44 |
Cemaran Logam | |||||||
mg/kg |
Maks. 10 |
Maks.10 | Maks.10 | Maks.10 | Maks.10 | Maks.10 | Maks.10 |
mg/kg |
Maks.50 |
Maks.10 | Maks.10 | Maks.10 | Maks.10 | Maks.10 | Maks.10 |
mg/kg |
Maks. 10 |
Maks. 10 | Maks.10 | Maks.10 | Maks.10 | Maks.10 | Maks.10 |
mg/kg |
Maks. 1 |
Maks. 1 | Maks. 1 | Maks. 1 | Maks. 1 | Maks. 1 | Maks. 1 |
Tingkat Kelolosan Ayakan | |||||||
Tingkat kelolosan ayakan berukura partikel (8 mesh atau 2,36 mm) | % | Min.95 | Min.95 | Min.95 | - | - | Min.95 |
Tingkat kelolosan ayakan berukura partikel (60 mesh atau 0,250 mm) | % | Min.55 | Min.55 | Min.55 | - | - | Min.55 |
CATATAN : Presentase dihitung atas dasar berat kering (adbk) kecuali kadar air yang dihitung atas dasar contoh uji |
d. Syarat Lulus Uji
Kapur untuk pertanian dinyatakan lulus uji apbila memenuhi persyaratan mutu dan metode uji
e. Penanandaan
Pada setiap kemasan dicantumkan sekurang-kuranngya : a) namaproduk/nama dagang, b)Kadar kalsium kerbonat ekuivalen, c) identitas skalifikasi, d) isi dan berat bersih, e) logo/lambang perusahaan, dan f) nama dan alamat produsen importir.
f. Pengemasan
Kapur Pertanian dikemas dalam bentuk wadah tertutup rapat tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi, aman penyimpanan dan pengangkutan.