PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Bangka Belitung

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Bangka Belitung

Rapat Koordinasi Monitoring dan Evalusi program Penambahan Areal Tanam (PAT) melalui Optimasi Lahan, Pompanisasi, dan Padi Gogo di Provinsi Bangka Belitung




Kamis (25/07/2024) BSIP Bangka Belitung bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bangka Belitung menggelar rapat Koordinasi Monitoring dan Evalusi program Penambahan Areal Tanam (PAT) melalui Optimasi Lahan, Pompanisasi, dan Padi Gogo di Bangka Belitung.

 

Rakor digelar secara Luring di Aula BSIP Bangka Belitung dan daring melalui aplikasi zoom meeting. Acara dihadiri oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura (Bapak Hotman Fajar Simanjuntak, S.T., M.M) selaku Pj. Satgas Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,  Tenaga Ahli Menteri Bidang Peningkatan Produksi Pertanian dan Optimasi Pemanfaatan Lahan Rawa Mineral Bapak Prof. Dr. Ir. Hasil Sembiring, M.Sc dan Ibu Dr. Ir. Pramuji Lestari, M.Sc), Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kepala BSIP Bangka Belitung, Kepala Balai Besar PSI Sumber Daya Lahan Pertanian, Perwakilan Balai Wilayah Sungai Bangka Belitung, KOREM 045 Garuda Jaya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten wilayah Provinsi Bangka Belitung, Bagian Perencanaan Sesditjen PSP, dan Direktorat Perlindungan dan Penyediaan Lahan.

 

Sebagai tindak lanjut dari arahan Bapak Menteri mengenai realisasi program PAT di Provinsi Bangka Belitung per tanggal 21 Juli yang masuk kedalam zona merah dengan realisasi seluas 3.087 Ha dari target 13.705 Ha atau 22,52% sehingga perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terkait progress dan kendala yang ada di lapangan selain itu target kegiatan Optimasi Lahan Rawa mengalami perubahan dari 10.711 Ha menjadi 10.205 Ha, ungkap Tenaga Ahli Menteri, Bapak Prof. Dr. Ir. Hasil Sembiring, M.Sc. 

 

Pertemuan ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas berbagai inisiatif dalam program PAT, memastikan pemanfaatan optimal lahan rawa, dan meningkatkan penggunaan teknologi seperti pompanisasi untuk irigasi. Selain itu, penanaman padi gogo, yang tahan terhadap kondisi kering, juga menjadi fokus untuk meningkatkan produksi pangan dan memperluas area tanam.  Koordinasi dan evaluasi  berkala diperlukan agar pelaksanaan PAT lebih efektif dalam meningkatkan luas areal tanam serta produksi pertanian.